Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, saat membacakan Surat Pelantikan kepada Pengurus Pelantikan Pengurus Dewan Kesenian Karawang (DKK) Periode 2016-2021.
Dewan Kesenian Karawang (DKK) sebagai mitra pemerintah mempunyai fungsi dan peran dalam melestarikan, mengembangkan dan memelihara kehidupan kesenian masyarakat, sebagai pemikir dan konseptor kebijaksanaan dalam usaha pembinaan dan pengembangan kesenian. Juga sebagai pelaksana dalam usaha pembinaan dan pengembangan kesenian melalui peningkatan aktifitas kesenian, kualitas kesenian dan peningkatan apresiasi seni bagi masyarakat.
Demikian ditegaskan oleh Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus DKK Periode 2016-2021 bertempat di Tugu Proklamasi Rengasdengklok pada Jumat Malam (11/11).).
Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Karawang Toto Suripto, Kadisbudpar Okih Hermawan, Kepala Kesbangpol Jawa Barat, unsur Muspida, para undangan yang berasal dari Kabupaten Subang, Purwakarta dan Bekasi. Selain itu hadir Prof. Reni dari Universitas Indonesia yang pada kesempatan tersebut mengisi materi kebangsaan kepada para warga dan tamu undangan.
Selanjutnya, Bupati membacakan Surat Pelantikan kepada pengurus DKK yang akan mengemban tugas selama periode 2016-2021. Dengan menjadikan Budi Setiawan sebagai ketua DKK yang baru. Bupati Karawang berharap, semoga dengan dilantiknya Ketua yang baru, DKK sebagai mitra Pemerintah mempunyai fungsi dan peran dalam melestarikan, mengembangkan dan memelihara kehidupan kesenian masyarakat, sebagai pemikir dan konseptor kebijaksanaan dalam usaha pembinaan dan pengembangan kesenian dapat terlaksana semakin baik.
“Mengingat Seni budaya adalah sarana untuk membentuk karakter bangsa, karena bangsa yang mempunyai karakter tidak akan compang-camping dan terpecah belah. Ekonomi boleh luntur, politik boleh jatuh-bangun, teknologi boleh terlambat, tetapi jati diri bangsa, budaya tidak boleh luntur.” Ucap dr. Cellica.
“Ragam dan jenis kesenian yang ada di Kabupaten Karawang pada intinya merupakan bentuk manifestasi dari nilai-nilai dan falsafah leluhur Karawang yang senantiasa berpijak pada ajaran dan prinsip-prinsip agama Islam, kemanusiaan, kemasyarakatan, budi pekerti serta menjaga keutuhan alam lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pertanian.”sambung dr. Cellica.
Dalam kesempatan tersebut ditampilkan beberapa pagelaran diantaranya adalah tari jaipong, paduan suara dan wayang golek.