Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachdiana, saat menghadiri kegiatan Hari Lahir RA Kartini ke 137 Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh GOW Kabupaten Karawang

Sebagai salah satu perkumpulan kaum wanita terbesar di Karawang, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kab. Karawang menyelenggarakan Peringatan Hari Kartini ke 137 Tahun 2016. Peringatan yang berlangsung pada Kamis (21/4) bertempat di Aula Husni Hamid turut dihadiri oleh Bupati Karawang dr. Cellica Nurachadiana, Ketua PKK Karawang Ida Zamakhsyari, Wabup Karawang periode 2005-2010 Hj. Eli Amalia Priatna, Ketua Bhayangkari Gina Andi Moch. Dicky, Ketua Persit. Kartika Mardani Eka Wahyu Widodo, Ketua Dharma Wanita Imas Teddy Rusfendi, Wakil Ketua DPRD Sri Rahayu dan anggota organisasi wanita di Karawang.
Peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan GOW tersebut diikuti oleh ratusan wanita dari berbagai Organisasi Wanita yang tergabung dalam GOW. Dengan memakai pakaian kebaya tradisional yang merupakan wujud penghormatan mereka terhadap RA. Kartini, tokoh pejuang emansipasi wanita Indonesia.
Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dalam sambutannya menyampaikan, perjuangan RA. Kartini patut menjadi contoh dan motivasi bagi kaum perempuan masa kini sebagai generasi penerus perjuangannya, sekaligus menjadi inspirasi bagi wanita untuk tetap bersahaja dan tidak ada kata menyerah dalam mensinergikan emansipasi wanita dalam segala aspek kehidupan, sehingga menjadi perempuan yang maju, cerdas dan terampil. Namun Beliau juga berpesan, agar kaum wanita jangan melupakan kodratnya sebagai perempuan.
“Jangan salah kaprah mengartikan emansipasi wanita, setinggi apapun kedudukan jabatan di kantor pada karir pribadinya, peran kaum perempuan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat haruslah sesuai dengan kodratnya, baik sebagai ibu rumah tangga, maupun sebagai pelaku pembangunan dalam kehidupan rumah peran istri sangat penting, jadilah wanita yang memiliki kepribadian yang mulia berakhlakul karimah dan selalu berpenampilan sederhana” ujar Cellica.
Bupati berharap kepada kaum wanita agar dapat berkiprah di masyarakat, peka terhadap apa yang terjadi di sekeliling dan perduli kepada lingkungan. Hal ini  merupakan salah satu konstruksi sosial yang harus dimanfaatkan sebagai pendukung upaya meningkatkan keberdayaan kaum perempuan secara menyeluruh, sehingga usaha dalam menciptakan keadilan dan kesetaraan bagi kaum wanita. (Maya)