Wakil Bupati Karawang, bersama Anggota DPRD, Muspida, para Kepala OPD dan Camat serta Undangan lainnya, saat mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangkaian HUT RI ke 69

Sudah menjadi agenda rutin pada rangkaian HUT RI, pada tahun ini Wakil Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah  dan para anggota DPRD, serta para Pejabat Daerah, dan para Camat mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono dihadapan Sidang Paripurna DPR RI, Jum'at (15/8) ini merupakan Pidato terakhir Presiden SBY di masa Jabatan periode kedua.
Acara mendengarkan pidato Presiden tersebut diselenggarakan pada saat Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Karawang, bertempat di Gedung Sidang DPRD Kab Karawang. Melalui televisi layar besar yang disediakan di dalam ruangan, seluruhnya menonton untuk mendengarkan secara seksama apa yang menjadi fokus perhatian Presiden dalam pidatonya.
Sidang Paripurna DPRD sendiri dipimpin secara langsung oleh Ketua DPRD Kab. Karawang sementara H. Toto Suripto. Karena Anggota DPRD baru Periode baru saja dilantik awal bulan Agustus lalu.
Acara Sidang Paripurna Istimewa DPRD diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan kemudian dilanjutkan pidato pengantar Ketua DPRD. Acara kemudian dilanjutkan dengan acara pokok yaitu hanya mendengarkan pidato Presiden SBY didepan Sidang DPR RI.  Dalam agenda pertama, Presiden menyampaikan Pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI Ke-69. Sedangkan pada sesi kedua yang diselenggarakan usai shalat Jumat pukul 14.00 WIB, Presiden menyampaikan Pengantar Nota Keuangan Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2015.
Dalam pidatonya sesi pertama,  Presiden menekankan Indonesia akan terus berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif, seraya terus memperjuangkan terwujudnya keadilan dan perdamaian dunia. Politik luar negeri Indonesia yang dikembangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah ke segala arah, sejuta kawan tanpa satu pun lawan" ujar SBY.
Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 1945 berhasil menginspirasi bangsa lain di dunia. Di usianya yang ke-69 tahun, Indonesia tumbuh menjadi negara republik besar di Asia dan telah membuka sejarah Indonesia modern melalui proklamasi yang sederhana dan singkat, dari Jalan Pegangsaan, para pendiri bangsa mengobarkan revolusi kemerdekaan yang menginspirasi bangsa-bangsa lain, melahirkan republik besar di Asia, dan membuka sejarah Indonesia modern, Presiden mengingatkan bahwa mewujudkan dan mempertahankan ke Indonesia-an ini merupakan tantangan kita kini dan ke depan. "Ini adalah ujian bagi kebangsaan kita, ke Indonesia-an kita. Indonesia adalah negara berketuhanan, bukan negara agama," ujar Presiden SBY.
Presiden melanjutkan, Rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang masa kepimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus menurun. Menurut Presiden, utang Indonesia saat ini berada dalam situasi yang aman.
Pembahasan yang secara ringkas mengenai Hukum, di negara ini tidak ada kebal hukum karenanya, Pemerintah terus mendukung dan memberikan ruang gerak yang luas bagi KPK untuk memberantas korupsi.”tegas Presiden
Lebih lanjut pada sesi kedua usai shalat Jumat, Presiden membahas mengenai agenda lain yakni pembahasan RAPBN 2015, menurut Presiden “ada yang berbeda dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2015. Hal ini karena yang melaksanakan APBN nanti bukan dirinya” ujarnya
Oleh karena itu, sebut dia, penyusunan anggaran belanja kementerian negara dan lembaga dalam RAPBN 2015 masih bersifat baseline, yang substansi utamanya hanya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, Dalam pidato penyerahan draft RAPBN 2015, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan tujuh Kementerian Negara dan Lembaga itu adalah Kementerian Pertahanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Polri, dan Kementerian Perhubungan. Terkait dengan pembangunan infrastruktur, Pemerintah memberikan perhatian besar kepada dua kementerian yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan kementerian Perhubungan
Usai mendengarkan pidato Kenegaraan, Wakil Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana berpendapat “dengan mendengarkan pidato Kenegaraan yang kita sama-sama laksanakan pada rangkaian HUT RI Tingkat Kab. Karawang, saya yakin dominan mengapresiasi kepada Pidato Kenegaraan Presiden SBY tadi, selama kurun waktu 10 tahun memimpin Indonesia beliau sangat santun dalam memimpin dan suasana aman, damai seringkali tercipta walaupun mengenai capaian sendiri banyak dan kekurangan juga tentunya ada, karena kesempurnaan hanya dimiliki Allah SWT, di tengah pidatonya juga SBY menyampaikan permohonan maaf selama memimpin RI dengan nada ramah ia mendukung juga kepada Presiden terpilih berikutnya nanti, itu semua dilakukan karena ini merupakan Pidato Kenegaraan terakhir SBY. ( By : IKI )

Tags Berita: