Wakil Bupati Karawang bersama Wamentan, Wamenkes, Wakil Kepala Bappenas, saat menekan Tombol Serine pada saat Peresmian Produksi Perdana Beras Fortifikasi di Karawang
Indonesia masih mengalami persoalan dalam pembangunan gizi antara lain ditunjukan dengan masih tingginya jumlah orang kurang gizi, atas dasar itu Kementerian Pertanian memiliki program untuk Raskin agar menjadi Beras Forti yakni Beras di tambah zat besi dan premix agar kualitas lebih bagus. Peresmian ini dilakukan di gudang Dolog Kec. Jatisari Kab Karawang pada Kamis (14/8), Wakil Menteri Pertanian RI Dr. Rusman Heriawan turut hadir beserta jajaran Kementan, kemudian Wakil Kepala Bappenas Dr. Ir. Lukita dan Jajarannya, dari Pemkab hadir seluruh Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Karawang yang wilayahnya dominan pertanian tanaman Padi. Hadir pejabat para Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Pembangunan serta Kabag Perekonomian Setda Kab Karawang.
Dalam sambutannya Wakil Bupati “atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah kami mengucapkan “selamat datang” kepada Bapak Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Bapenas, Bapak Wakil Menteri Pertanian serta Bapak Wakil Menteri Kesehatan atau yang mewakili, yang telah hadir pada kesempatan ini, kemudian saya apresiasi terhadap Program Percontohan Nasional Fortifikasi Raskin yang rencananya akan dilaksanakan di Kabupaten Karawang pada tahun ini, kami siap mendukung program ini, baik dalam bentuk fasilitasi kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti sosialisasi dan advokasi kepada pihak terkait di daerah, pengaturan distribusi dan monitoring raskin fortifikasi, pendampingan oleh tenaga PPL di 50 desa pelaksana Program Raskin Fortifikasi dan dukungan lain dalam rangka menyukseskan program fortifikasi raskin. Saya ucapkan terima kasih karena Karawang terpilih menjadi produksi perdana beras Forti ini, saya atas nama Bupati Karawang mengatakan Karawang akan dijaga terus sebagai Kota Lumbung Padi Nasional”ungkapnya
Sementara itu Wamentan berpendapat “dominan warga masyarakat Midle Income,kebutuhan beras 15% dari seluruh penghasilan yang ada, namun bagi keluarga miskin bisa mencapai 30 % karena beras yang utama tidak bisa membeli roti telor dsb, namun pada moment ini saya datang untuk meluncurkan program pilot project ini, dasarnya yaitu beras miskin kekurangan zink, beras apek dan warna tidak bagus, di beras forti ini mungkin sedikit lebih berkualitas, fortifikasi adalah penambahan satu atau lebih zat gizi mikro dalam bahan makanan untuk memperkaya gizi, pada beras forti maka gizi akan bertambah, tujuan ini semua untuk mengkaji menurunkan masalah anemia gizi dan lain sebagainya
Di sisi lain Wakil Kepala Bappenas berkata”saat ini kita tidak hanya berkutat berbicara kuantitas atau jumlah, sudah saatnya di Indonesia berpikir kualitas, beras Forti ini diyakinkan akan lebih berkualitas dan beras forti ini akan didistribusi kepada 50 desa di Kabupaten Karawang yang terpilih merupakan daerah penghasil beras terbanyak, distribusi akan dilakukan oleh Perum Bulog di Gudang Dolog Kec. Jatisari Kab Karawang.”ungkapnya
Peresmian dilakukan secara bersama Wamentan, Wamenkes, Wakil Kepala Bappenas, Wakil Bupati Karawang menyalakan Sirine beberapa saat dan dilanjutkan dengan peninjauan beras Forti produksi perdana di Gudang Bulog Kec Jatisari Kab Karawang.( IKI )