Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadianna, saat bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam Peringatan Upacara Hari Lahir Pancasila Tingkat Kabupaten Karawang, Saya Indonesia Saya Pancasila !

Pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni,sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6). Pada peringatah Hari Lahir Pancasila tersebut bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadianna, bertempat di Lapangan Karang Pawitan Karawang..

Upacara yang digelar, itu dimulai pukul 08.00 WIB, dengan turut dihadiri oleh Danrem 063 Sunan Gunung Jati, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda), Anggota DPRD Kabupaten Karawang, Sekda Kabupaten Karawang, Staf Ahli dan Asisten Daerah Lingkup Setda, Kepala Perangkat Daerah beserta jajaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Karawang. Para peserta upacara berasal dari Aparatur Sipil Negara, Tokoh Masyarakat, TNI, Polri, Pelajar, serta Tokoh Pemuda. Pada kesempatan tersebut Tokoh Agama dari berbagai Agama juga turut dihadirkan sebagai simbol Kebhinekaan.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Karawang membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Adapun Tema Tema upacara adalah 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'. 

Dalam Perpres tersebut dijelaskan bahwa penetapan hari lahir Pancasila mengacu pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Dimana pada hari-hari itu, ada tiga orang tokoh yang memaparkan tentang dasar negara yakni Muhammad Yamin, Soepomo, kemudian Sukarno.

Dan setelah itu istilah Pancasila baru diperkenalkan oleh Sukarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 dengan dilanjutkan  proses selanjutnya yakni menjadi Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 Juni 1945 dan juga penetapan Undang-undang Dasar yang juga finalisasi Pancasila pada 18 Agustus 1945.

"Bahwa rumusan Pancasila sejak tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir Sukarno, rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara," tulis Perpres itu.

Dasar negara yang disampaikan Bung Karno waktu itu memang berbeda dengan susunan Pancasila yang kita kenal saat ini, dimana secara berurutan yakni: Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dan oleh para anggota BPUPKI kemudian disepakati bahwa pidato Sukarno-lah yang menjawab pertanyaan sidang tentang apa dasarnya Indonesia merdeka. Setelah itu dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk merumuskan kembali Pancasila yang diucapkan Bung Karno pada saat itu.

Sehingga pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkanlah Pancasila yang kita kenal sekarang ini seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3.Persatuan Indonesia

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Disampaikannya, tujuan dari penyelenggaraan Pekan Pancasila ini adalah untuk menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila dan untuk menarik minat para generasi muda terhadap Pancasila.

"Sehingga diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.

Bupati juga mengatakan, upacara ini bukan hanya sekedar upacara, akan tetapi juga  meneguhkan komitmen kita semua terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.(nna)

 

Tags Berita: