Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, saat memeriksa Pasukan pada saat HUT Pemadam Kebakaran ke 97 dan Apel kesiapsiagaan Penanggulangan Banjir dan Tanah Longsor Tahun 2016
Petugas Pemadam Kebakaran yang dahulu dikenal dengan sebutan Branweer, guna mengenang kisah perjuangan dan pengorbanan petugas pemadam kebakaran dalam melakukan perlawan terhadap kobaran api Maka oleh karena itulah patutlah kita peringati Hari Pemadam Kebakaran setiap tahunnya sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan kepada petugas pemadam kebakaran yang kita kenal sejak tahun 1919, atas dasar itu, bertempat di lapang Karangpawitan Pemkab Karawang menggelar Apel Peringatan Hari Damkar Nasional ke-97 Tingkat Kabupaten Karawang serta dipadukan dengan kegiatan Apel kesiapsiagaan Penanggulangan Banjir dan Tanah Longsor, kegiatan tersebut di pimpin oleh Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Karawang H. Ahmad Zamakhsyari, jajaran Muspida, Sekda Kabupaten Karawang dan Kepala OPD se-Kab Karawang.
Pada kesempatan tersebut Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana sebagai pembina Apel membaca salinan Teks Sambutan Mendagri Republik Indonesia menyampaikan bahwa “Peringatan Hari Ulang Tahun Pemadam Kebakaran ke-97 tahun 2016, mengajak seluruh bangsa Indonesia melakukan gerakan “perang” terhadap kebakaran dan pentingnya tindakan mengedepankan preventif atau pencegahan dan responsif berupa deteksi dini terhadap potensi kebakaran, dan apabila ada kebakaran lakukan segera pemadaman dini jangan biarkan api tumbuh menjalar dan membesar, karena kobaran api yang telah membesar akan sulit dipadamkan, yang akibatnya dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian materi, kehilangan pencaharian, kemunduran ekonomi, kerusakan lingkungan dan bahkan khusus untuk kebakaran hutan dan lahan gambut dapat menimbulkan bencana pencemaran asap yang berdampak terhadap kesehatan dan transportasi serta terganggunya aktivitas ekonomi.
Tanggal 1 maret merupakan hari bersejarah bagi petugas pemadam kebakaran yang dahulu dikenal dengan sebutan Branweer, yang senantiasa melakukan penyelamatan jiwa serta harta benda masyarakat baik pada waktu kejadian kebakaran maupun bencana lainnya dan siap melayani panggilan masyarakat untuk melakukan pertolongan keselamatan jiwa manusia.
Mendagri lebih menekankan tugas pokok dan fungsi pemadam kebakaran yang dikenal dengan Panca Dharma yaitu satu, pencegahan dan pengendalian kebakaran; dua, pemadaman kebakaran; tiga, penyelamatan; empat, pemberdayaan masyarakat; serta lima penanganan kebakaran bahan berbahaya dan beracun. Disamping tugas pokok tersebut petugas pemadam kebakaran wajib siaga 24 jam yang tidak mengenal hari tibur dan siap memadamkan kebakaran dengan motto “Pantang Pulang Sebelum Api Padam walaupun Nyawa Taruhannya”.
Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak saudara-saudara bahwa kebakaran adalah hal yang ditakuti yang dapat menghanguskan kebutuhan dasar masyarakat yaitu pangan, sandang, dan papan. Sumber daya di sekitar masyarakat selalu ada ancaman dari kebakaran yang dapat mengganggu ketahanan ekonomi, kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan. Untuk itu perlu mereposisi sudut pandang kita dalam penanggulangan kebakaran yang kita hadapi, serta arah kebijakan ke depan.
Di sisi lain untuk diketahui bersama, secara geografis Indonesia berada pada “ring of fire”, berada pada 'pertemuan tiga lempeng dunia yang menjadi faktor pemicu rawan terjadinya bencana, disamping itu sumber kerawanan lain berupa heterogenitas Bangsa Indonesia yang sewaktu-waktu dapat memicu konflik yang berdampak luas bagi keamanan dan ketenteraman rakyat Indonesia. Indonesia dikenal sebagai laboratorium bencana, berbagai bencana dapat dijumpai meliputi bencana alam, non alam, maupun sosial.
Bencana alam yang sering terjadi antara lain gunung meletus, tsunami, angin puting beliung, dan banjir bandang. Karakter dasar dari bencana alam ini adalah “Tidak Dapat dilawan dan distop namun dapat dihindari dengan melakukan upaya pengurangan risiko bencana”.
Mendagri juga menekankan bahwa Sub Urusan Kebakaran menjadi stategis dan prioritas dalam perencanaan dan anggaran pemerintah daerah sebagai perwujudan menjamin kehadiran pemerintah daerah di dalam melayani penderitaan rakyat akibat bencana dan kebakaran, hal ini sebagai perwujudan yang sejalan dengan Nawa Cita atau Sembilan Agenda Presiden Republik Indonesia 2014-2019 pada point pertama menyatakan "Menghadirkan Kembali Negara Untuk Melindungi Segenap Bangsa Dan Memberikan Rasa Aman Pada Seluruh Warga Negara".
Terakhir saya mengucapkan Dirgahayu Pemadam Kebakaran Indonesia Ke 97, terus jaga semangat “Pantang Pulang Sebelum Api Padam”, Cegah Kebakaran, Stop Pencemaran Asap, Stop Bencana Dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Sementara itu dalam laporannya Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang Dedi Achdiat memaparkan UPTD Pemadam Karawang berada di bawah Dinas Cipta Karya menggelar Peringatan ini dengan tujuan untuk memotivasi para anggota pemadam kebakaran lebih semangat dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya demi kelancaran perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karawang. pada kesempatan ini pula saya menyampaikan laporan kegiatan dari OPD lain yakni dilakukan kegiatan pencanangan kegiatan Goyang Karawang Bersih-bersih yang merupakan Program 100 Hari Pemerintahan Bupati dr. Cellica Nurrachadian dan Wakil Bupati H. Ahmad Zamakhsyari, S.Ag.
Selanjutnya dalam menghadapi musim penghujan Karawang rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor, Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan banjir dan tanah longsor, bertepatan dengan peringatan HUT Damkar ke 97. Dalam kesempatan tersebut Bupati meminta pada seluruh pihak mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, TNI dan Polri, Dinkes, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, relawan, serta seluruh dinas terkait agar mulai siaga.“Kontrol semua peralatan, siapkan pasukan, siagakan alat komunikasi, dan sebarkan informasi secara berjenjang. Saya juga memantau langsung tiap hari, Ada duka yang mendalam saat ada korban didalamnya, maka kita harus bergerak mengurangi risiko bencana” katanya.(Iki)