Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, saat membuka secara resmi Kegiatan Rakor Apek bertempat di Ballroom Brits Hotel Karawang

Dalam rangka menyiapkan diri dalam ajang besar Masyarakat Ekonomi ASEAN, Pemerintah Kabupaten Karawang bersama Asosiasi Pengusaha Engineering Karawang (APEK) menjalin kemitraan dalam pengembangan ekonomi khususnya di bidang engineering, seperti yang terlihat dalam rapat kerja APEK yang diadakan di Ballroom Brits Hotel Karawang pada Kamis (25/02).

Rapat kerja dibuka secara resmi oleh Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana ditandai dengan pemukulan gong dan dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Bidang Perekonomian Ir. Ridho Budiman Utama, Kepala Dinas Perindagtamben Kab. Karawang Ir. H. Hanafi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kab Karawang Asep Djunaedi.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua APEK H.R Wiguna menjelaskan bahwa, dinamika perkembangan ekonomi memberikan sinyal akan pentingnya peningkatan daya saing di tingkat Nasional, untuk itu SDM di Indonesia perlu terus ditingkatkan kompetensinya. Dengan adanya MEA, Indonesia harusnya dapat memanfaatkan keunggulan dengan meningkatkan skala ekonomi dalam negeri, sebagai basis memperoleh keuntungan, salah satunya dengan mengembangkan pelaku UKM.

Dalam sambutannya Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana menyampaikan bahwa sudah menjadi kewajiban kita, untuk berjuang memajukan tanah air kita sendiri. “Saya pun merasa bangga dengan adanya APEK. APEK memiliki peran penting sebagai mitra yang semoga kedepannya dapat lebih memajukan Karawang” ujar Cellica.

Lebih lanjut dr. Cellica menjelaskan, dengan adanya APEK yang merupakan satu–satunya di Indonesia dan hanya ada di Karawang, semoga dapat menjadi Pilot Nasional yang turut menggeliatkan ekonomi yang ada di Karawang maupun di Indonesia. “Kami dari Pemerintahan Daerah akan membantu untuk lebih menguatkan APEK, dengan adanya Perda (Peraturan Daerah) maupun Perbub (Peraturan Bupati) yang semoga dapat lebih meningkatkan standarisasi kualitas dan juga harga yang kompetitif, sehingga penyerapan tenaga kerja khusunya masyarakat sekitar dapat lebih maksimal” lanjut Cellica.

Sedangkab Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Ir. Ridho Budiman Utama turut menyampaikan sambutannya. Ada beberapa resiko yang kita hadapi jika kita tidak siap, diantaranya ialah resiko pasar, rendahnya kualitas sumber daya, lemahnya quality control product, lemahnya akses pemasaran serta keterbatasan teknologi yang juga dapat berdampak dengan penurunan kualitas produk.

Laode Hasahu selaku Calon Mitra Apek, menyampaikan rencananya membangun pasar induk buah dan beras yang memiliki visi memajukan petani. “Pasar yang akan kami bangun ini, rencananya akan berskala Nasional. Walau berada di Karawang, pasar ini dapat bergerak secara Nasional yang juga akan bekerja sama dengan pihak teknologi maupun perbankan untuk e-money”, jelas Laode.

Laode juga menambahkan, karena visi pasar ini untuk memajukan para petani, maka hal–hal yang dilakukan pasar ini juga akan lebih banyak membantu petani, salah satunya dengan memutuskan rantai yang  selama ini dianggap membelengggu petani, yakni susahnya membayar ruko. Seperti yang diketahui MEA memiliki dua sisi yang bisa dijadikan peluang maupun tantangan, semoga setiap kebijakan yang dibuat nantinya dapat lebih menguntungkan bagi kita semua. (iki/maya)

Tags Berita: