Karawang,- Wakil Bupati (Wabup) H. Aep Syaepuloh meresmikan Launching Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Karawang (Grebek Stunting) di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciampel pada Kamis (28/7/2022). Launching tersebut merupakan digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai upaya pencegahan stunting yang harus didukung oleh seluruh jajaran TNI AD, pemerintah, dan masyarakat.

 

Mewakili Bupati, Wabup Aep pada sambutannya mengatakan, pihaknya bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan (Forkopimda) Kabupaten Karawang kompak melakukan upaya pencegahan stunting. Gerak cepat Forkopimda Kabupaten Karawang untuk menurunkan prevalensi stunting itu juga diwujudkan dengan perintah langsung Jenderal Dudung.

 

“Alhamdulillah, hari ini diprakasai oleh Jenderal Dudung, kami pemerintah daerah bersama Forkopimda Kabupaten Karawang betul-betul kompak dalam upaya pencegahan stunting,” ujarnya.

 

Upaya tersebut, lanjut Wabup, tidak hanya diberikan kepada ibu hamil saja, melainkan juga mulai dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari remaja perempuan hingga calon pengantin.

 

“Intinya ibu Bupati pun menginginkan di mana stunting ini juga tidak bisa hanya diberikan terhadap ibu yang hamil saja, melainkan mulai dari remaja perempuan yang kita berikan vitamin penambah darah dari Dinkes agar terhindar dari anemia atau kurang darah hingga ke calon pengantin di mana kita berkolaborasi dengan Kemenag dalam memberikan edukasi pra nikah tentunya,” kata dia.

 

“Yang terpenting adalah pencegahan dengan jalan edukasi bagi para orang tua balita, bahkan dari calon pengantin,” kata Wabup yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Karawang.

 

Sementara itu, Dandim 0604/Karawang, Letkol Kav Makhdum Habiburrahman mengatakan, Program BAAS lebih diutamakan untuk memperhatikan bayi usia dua tahun (Baduta), karena di usia tersebut, stunting bisa dicegah. Program BAAS ini juga dilakukan dengan sifat gotong royong dan dipikul bersama.

 

“Alhamdulillah, hasil kesepakatan kemarin kita rapat ada 578 anak stunting yang perlu dibantu di wilayah Karawang. Kemudian, kira juga sudah merapatkan bagaimana mekanisme penyaluran atau penurunan anak stunting ini. Jadi semua berkolaborasi, bukan hanya BKKBN, Dinas Kesehatan, tapi semua kementrian, OPD harus bekerjasama untuk menurunkan angka stunting,” ucapnya.

.

“Karena kasus stunting ini penting untuk kita fokuskan. Masa depan harus jauh lebih baik. Kita lakukan edukasi dan kampanye dari mulai calon pengantin hingga ibu hamil, agar anak mereka tidak stunting,” tambahnya.

.

Usai meresmikan launching tersebut, Forkopimda Kabupaten Karawang, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Ciampel meninjau langsung lokasi Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). (diskominfo)

Tags Berita: