Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana bersama Dirjen Pengembangan Kawasan Pedesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Johuzua M. Yoltuwu, saat menghadiri Peresmian BUMDes Serta Launcing Desa S`Mart

Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintaan Desa (BPMPD) selenggarakan peresmian BumDes dan Launching Desa S`mart bertempat di Ruko Galuh Mas Desa Puseurjaya Kecamatan Telukjambe Timur, Senin (29/8)
Dalam mendirikan Badan Usaha Milik Desa  (BUMDes) tentunya mempunyai tujuan untuk membantu kesejahteraan dan perekonomian bagi Desa. Berikut empat tujuan didirikanya BUMDes, diantaranya adalah; Meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa, meningkatkan pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.
Pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa adalah perwujudan dari pengelolaan ekonomi produksif desa yang dilakukan secara Koorperatif, Partisifatif, Emansipatif, Transparansi, Akuntabel dan Sustaniabel. Oleh karena itu perlu upaya serius untuk menjadikan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa dapat berjalan secara mandiri, efektif, efisien dan profesional.
Pada kesempatan tersebut  Bupati Karawang dr.Cellica Nurrachadiana menyampaikan, bahwa di Karawang, dirinya berjanji akan hadirkan 20 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di akhir September 2016. "Kita sangat siap untuk hadirkan 20 Bumdes di akhir September nanti," ujarnya .
Bupati menyebutkan pembanguan ekonomi harus dimulai dari desa dengan mengedepankan ekonomi kerakyatan. Tentu harapannya pertumbuhan BUMDdes ini harus menjadi pilar terdepan untuk memenuhi kebuhan masyarakatnya sendiri. "Pembangunan ekonomi bukan dari kota ke desa, melainkan harus mengembangkan dari desa ke kota, itu yang disebut dengan ekonomi kerakyatan," Ungkapnya.
Bumdes-Bumdes ini akan menjadi ikon-ikon pertumbuhan ekonomi daerah. "Karakter dengan potensi daerah harus dikembangkan dengan pola ekonomi," ucapnya.
Sementara itu Dirjen Pengembangan Kawasan Pedesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Johuzua M. Yoltuwu dengan pertumbuhan BUMDes di seluruh Desa di Indonesia diharapkan petani atau masyarakat desa tidak akan lagi menjual bahan mentah, melainkan adalah olahannya. "Karawang ini akan menjadi salah satu kabupaten percontohan bagi kita,"ungkapnya.
BUMDes yang didukung dengan Desa Smart merupakan wujud nyata BUMDes sebagai outlet atau toko untuk usaha bersama beberapa desa. Untuk itu, pihaknya terus mengajak Pemerintah Daerah senantiasa membuat wadah sebagai fasilitas BUMDes.
Beliau menyebutkan setelah peresmian ini diharapkan berdiri 10 outlet Desa Smart pada akhir September, kemudian pada akhir Desember akan mencapai 29 outlet Desa Smart. Hingga target 2009 mencapai 7 ribu outlet di Jawa Barat. (@opa)

Tags Berita: