Wakil Bupati Karawang H. Ahmad Zamakhsyari, S.Ag, saat melepas Pengiriman Perdana Gapoktan kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) ke Toko Tani Indonesia (TTI) Kabupaten Karawang dan Provinsi DKI Jakarta

Kegiatan apel pagi setiap hari Senin merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, dengan tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan serta kebersamaan dari seluruh pihak dilingkungan Pemkab Karawang agar saling bersinergi.
Kegiatan apel pagi pada hari Senin 9 Mei 2016  dipimpin oleh Wakil Karawang H. Ahmad Jamaksyari, S.Ag, bertempat di Plaza Pemda Karawang, kegiatan tersebut dipadukan dengan acara pengiriman perdana beras gapoktan kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) ke Toko Tani Indonesia (TTI) Kabupaten Karawang dan Provinsi DKI Jakarta. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kab. Karawang H. Teddy Rusfendi Sutisna, para Asisten Daerah, Kepala OPD dan Staf.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan pengiriman perdana beras gapoktan tersebut yaitu untuk menyerap produk pertanian Jawa Barat, dan juga untuk mendukung stabilitas harga serta memberikan kemudahan akses konsumen/masyarakat terhadap bahan pangan pokok strategis. Dengan sasaran, terserapnya produk pertanian Jawa Barat, rantai distribusi bahan yang efisien, terwujudnya stabilitas pasokan dan harga pangan, kemudahan akses konsumen/masyarakat terhadap bahan pangan pokok strategis.
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Drs. H. Abdul Aziz, M.Si selaku Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, menyampaikan bahwa pada tahun 2016 Kabupaten Karawang mendapatkan alokasi sebanyak 13 Gapoktan sebagai Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM), yang terdiri dari dua GAPOKTAN/LUPM sebagai pemasok TTI di Kabupaten Karawang dan 11 LUPM sebagai pemasok TTI yang berada di wilayah DKI Jakarta.
“Bantuan Pemerintah kepada PUPM bersumber dari Dana Dekonsentrasi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, sebesar Rp. 200.000.000,00 per Gapoktan dengan rincian penggunaan sebesar 70% untuk pembelian gabah dari petani dan 30% untuk operasional yaitu biaya transportasi, sortasi, dan kemasan” ujar Abdul Aziz. (@MAYA)

Tags Berita: