Kab. Karawang - Raut wajah sumringah nampak terpancar dari para pedagang, dan juga masyarakat yang melakukan aksi demo, menuntut PT Changsin Indonesia membuka kembali gerbang belakang. Bahkan ada beberapa pedagang yang tak kuasa menahan air mata usai kerja keras mereka menuntut pintu gerbang dibuka dapat terwujud. 

Aksi demo warga dan para pedagang tersebut, dipicu usai manajemen PT Changsin menutup pintu gerbang belakang karena adanya gugatan dari salah satu pengusaha. Akibatnya, para pedagang tidak bisa lagi berjualan dan aktivitas perekonomian lainnya menjadi ikut lumpuh. 

Melihat situasi tersebut, Bupati Karawang, H Aep Syaepuloh SE didampingi Kapolres Karawang, Dandim 0604 Karawang, dan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Karawang datang untuk menemui pihak manajemen. 

Bupati mengatakan, bahwa akses jalan dari gerbang belakang tersebut diperuntukkan untuk publik. Sehingga, bisa dimanfaatkan untuk aktivitas serta mobilitas masyarakat. "Alhamdulillah tadi setelah berunding dengan pihak manajemen PT Changsin, akhirnya disepakati akan dibuka kembali gerbangnya," ucap Bupati Aep. 

Bupati berujar, Pemkab menyatakan bahwa para pedagang boleh kembali berjualan, namun harus memenuhi aspek menjaga kebersihan, lingkungan dan ketertiban. Ia juga meminta agar kepala desa ataupun pihak manapun, tidak boleh mengganggu aktivitas perdagangan. 

Aktivitas perekonomian sempat terhenti semenjak pintu gerbang belakang PT Changsin ditutup. Menurut Bupati, selain aktivitas perdagangan, kegiatan usaha lain juga menjadi terganggu. Diantaranya adalah usaha kontrakan, usaha penitipan sepeda motor dan usaha lainnya. 

"Setelah ditutup, akses karyawan juga menjadi sulit. Keluhan bukan hanya datang dari pedagang dan masyarakat. Namun juga dari karyawan PT Changsin itu sendiri," tandas Bupati Aep. 

Aksi protes masyarakat sudah berlangsung sejak Oktober 2024. Mereka mengaku keberatan atas ditutupnya pintu gerbang belakang. Karena selain menghambat mobilitas, aktivitas perdagangan dan perekonomian menjadi terganggu. Salah satunya adalah ibu Siti, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendengarkan aspirasi mereka. 

"Senang banget. Alhamdulillah bisa kembali berjualan. Kalau ditutup tidak ada yang melintas dan otomatis tidak ada yang membeli. Terima kasih untuk bapak Bupati dan jajarannya sudah membantu kami," ujar Siti. (prokompim)

Tags Berita: