Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana Menghadiri Kegiatan Penyerahan Memori Jabatan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Barat

Bandung,- Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018. Acara Serah Terima jabatan dari Ahmad Heryawan kepada Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa berlangsung di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (13/6). Iwa sendiri bertugas sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jabar hingga Presiden menunjuk penjabat sementara (Pjs) Gubernur Jawa Barat.
Sebelumnya, penunjukan Iwa sebagai Plh berdasar pada radiogram Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Gubernur Jabar Ahmad Heryawan bernomor 121.32/3694/Sj, Jumat (8/6), terkait  berakhirnya  masa  jabatan  Gubernur  dan   Wakil    Gubernur   Jabar    mulai   tanggal   13 Juni 2018. Radiogram itu berisi penjelasan pasal 131 ayat (4) PP no 49 tahun 2008, bahwa jika terjadi kekosongan kepala daerah dan wakil kepala daerah, Sekda melaksanakan tugas sehari-hari kepala daerah.
Selain Wagub Jabar nonaktif Deddy Mizwar, acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat pemerintah dan tokoh Jabar. Seperti mantan Gubernur Jabar Dani Setiawan, mantan Sekda Jabar Lex Laksamana, Anggota DPR Ceu Popong serta bupati/wali kota Se-Jawa Barat termasuk Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana.
Dalam sambutannya, Ahmad Heryawan mengatakan, pelepasan jabatan ini merupakan bagian dari siklus kehidupan.
"Setiap awal ada akhir, setiap yang datang pasti akan pergi. Setelah sepuluh tahun, rasanya baru kemarin saya dilantik bersama Dede Yusuf dan lima tahun kemarin saya bekerja sama dengan Deddy Mizwar," katanya.
Dalam kesempatan itu ia berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantunya bekerja sebagai gubernur Jabar.
Pria yang akrab disapa Aher ini menyadari bahwa waktu 10 tahun tidak cukup untuk menuntaskan masalah di Jabar.
"Kami minta maaf atas kekurangan, keburukan yang terjadi sengaja maupun yang tidak. Tidak ada manusia yang sempurna. Mudah-mudahan kebersamaan yang sudah dijalani bisa sampai pada kebaikan," terangnya.
"Yang berpindah hanya fisik saja. Semangat kita untuk memajukan Jabar masih sama. Terima kasih," ujar Aher.
Dalam sambutannya, Aher memamerkan berbagai prestasi yang didapatkannya selama menjabat. Ia mengungkapkan, IPM Jabar naik. Di tahun 2008 ranking 16 sekarang di ranking 10, mengalahkan Jateng dan Jatim.
"Kami berbangga, maaf kami sekarang di atas Jatim dan Jateng," ujarnya.
Dalam laporan keuangan pun Pemprov Jabar mendapat WTP 7 kali berturut, serta diganjar Parasamya Purnakarya Nugraha terkait Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD).
Selama menjabat sebagai Gubernur Jabar, Aher mengatakan, penghargaan yang didapatkan sampai 9 Juni 2018 ada 281. Namun ia menegaskan bahwa kinerja yang dilakukan bukan untuk mengejar penghargaan.
"Makna penghargaan, kami tidak pernah bekerja untuk penghargaan. Tapi kalau dipandang berhasil dan diberi sebuah penghargaan itu adalah hasil semua pihak yang sudah bekerja keras. Mudah-mudahan itu menjadi muqadimah selanjutnya dari Allah SWT," ucapnya.
Aher menyebut bahwa prestasi yang didapatkan adalah prestasi bersama, baik DPRD yang mendukung program, unsur SKPD dan bupati serta wali kota.
"Terima kasih atas kebersamaannya, sesepuh dan gubernur  terdahulu. Tidak pernah kami akan berprestasi tanpa ada jejak kinerja dari yang terdahulu," ucapnya.
"Pesan untuk yang baru, tidak akan ada hari ini tanpa hari yang lalu. Ini harus berkesinambungan," pungkasnya. (diskominfo)
 

Tags Berita: