Bupati Karawang bersama Wakil Bupati , Ketua DPRD Karawang, Dandim 0604 Karawang, Ketua HKTI, Staf Ahli Mentan RI, Kepala Distanhutbunnak Karawang serta Kepala BP4K, saat melaksanakan Tabur Benih Padi  secara simbolis pada Percepatan Masa Tanam Padi di Kabupaten Karawang Tahun 2016

Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah penghasil padi kedua terbesar dalam skala nasional, “hal ini patut dibanggakan karena terbukti dari angka, bahwa Karawang hasilkan 1 juta lebih gabah kering, bahkan lebih baik dari Provinsi Bali yang merupakan Provinsi, sedangkan Karawang hanya Kabupaten, ini hal yang sangat diapresiasi.”demikian dikatakan Staf Ahli Kementan RI Dr. Mad Syukur.
Dengan prestasi tersebut Karawang tidak cukup dengan hasil yang ada, Karawang ingin terus tingkatkan Produktivitas, atas dasar itu pada Rabu (6/4) Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Distanhutbunnak melakukan Percepatan Masa Tanam guna lebih mengoptimalkan Ketahanan Pangan di Tingkat Nasional. Percepatan Masa Tanam ini dimulai secara resmi oleh Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dengan menabur benih di lahan sawah yang berlokasi di Desa Pasir Talaga Kecamatan Telagasari tepatnya di Kelompok Tani Sugih Mukti.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Karawang, Dandim 0604 Karawang, Ketua HKTI, Staf Ahli Mentan RI, Wakil Bupati Karawang, Kepala Distanhutbunnak Karawang Ir. Kadarisman, Kepala BP4K Nachrowi.
Dalam Sambutannya Bupati Karawang menyampaikan bahwa Karawang selama ini luas lahan teknis Pertanian berkurang, hal tersebut bukan karena Industri namun lebih kepada pendukung keberadaan industri seperti perumahan dan lain sebagainya. Namun Pemkab akan terus berkomitmen bahwa Karawang akan terus pertahankan lahan produktif yang ada, yaitu melalui Perda LP2B diikuti dengan Perbup dibawahnya akan memproteksi alih fungsi lahan, kepentingan Petani akan diutamakan pada Perda tersebut, kemudian saya perintahkan kepada Kepala Distanhutbunnak untuk menginventarisir kerusakan infrastruktur pertanian, apa yang menjadi kewenangan Pemkab secara perlahan akan diperbaiki. Bila menjadi kewenangan Provinsi atau Pusat akan dikoordinasikan lebih lanjut agar dapat segera diperbaiki. Kemudian mengenai kebutuhan pupuk, di Karawang jangan sampai terjadi kelangkaan pupuk, hal tersebut juga akan diinventarisir agar seluruh kebutuhan petani dapat diakomodir. Karena Petani merupakan pahlawan pangan, kami jajaran Pemkab menaruh hormat kepada kinerja petani, apa yang dilakukan petani, semua berkaitan dengan kepentingan penyediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. Mengenai harapan Petani agar harga jual gabah tidak murah, Pemkab akan terus lakukan monitor agar harga jual juga stabil.
Lebih lanjut Bupati menginformasikan mengenai diadakannya Percepatan Masa Tanam, ini merupakan upaya Pemkab Karawang untuk tingkatkan Produktivitas Padi di Kabupaten Karawang dibandingkan tahun 2014, sebagai gambaran pada Tahun 2015 naik sekitar 2%, kemarin ada aktivis dari Karawang bersama Prof. Hariri mendatangi Kantor, mereka miliki Varietas Padi yang dapat setahun empat kali panen, dan kualitas hasil produksipun akan dapat bersaing. Uji sample tersebut akan dilakukan nanti di lahan kampung Budaya. Ketika berhasil ini akan menjadi kebanggaan kita semua, tentunya Karawang akan menjadi daerah tertinggi penghasil padi di tingkat Nasional, di mana saat ini merupakan penghasil kedua terbesar berdasar data update tahun 2014 dan 2015.
Kemudian Bupati Karawang juga menegaskan bahwa dengan datangnya Presiden Jokowi beberapa bulan lalu di Kabupaten Karawang, hal tersebut untuk mempromosikan Varietas Baru milik IPB  yang dapat hasilkan 8-9 ton per hektar, itu juga dapat meningkatkan produktivitas di Karawang, pada prinsipnya kepada Penyuluh Pertanian serta Petani yang hadir pada kegiatan ini, Karawang akan selalu menjadi andalan dalam hal lahan Pertanian karena merupakan lumbung Padi Nasional dan Pusat Ketahanan Pangan di Indonesia.
Sementara itu dalam Laporannya Kepala Distanhutbunnak Ir. Kadarisman menjelaskan bahwa pada Tahun 2014 menghasilkan sebanyak 1.478.056 GKP dan pada tahun 2015 meningkat 2% menjadi 1.507.789 GKP, percepatan masa tanam dilakukan agar hasil produktivitas lebih meningkat dari tahun tahun sebelumnya. (Iki)

Tags Berita: