Karawang,– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang launching Operasi Pasar Pangan Murah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat menjelang Hari Raya terjamin. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Kantor PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama (KCU) Karawang, Kamis (20/3/2025).
Mewakili Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh, Asisten Perekonomian dan Pembangunan pada Setda Kabupaten Karawang Arief Bijaksana menjelaskan, upaya ini dilakukan untuk menjaga inflasi agar tetap stabil dalam kisaran 2,5 persen ± 1 persen.
Menurutnya, ada empat faktor utama yang mempengaruhi inflasi, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
“Biasanya, saat Hari Besar Keagamaan Nasional, harga bahan pokok mengalami peningkatan. Oleh karena itu, operasi pasar menjadi salah satu strategi yang diambil untuk menjaga stabilitas harga,” ujar Arief.
Eksekutif General Manager PT Pos Indonesia Karawang, Isnian Adiwijaya, menyampaikan bahwa pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah merupakan inisiasi dari pemerintah pusat. Namun, Kabupaten Karawang juga turut berperan aktif dalam mengembangkan program ini di tingkat daerah.
“Kegiatan ini merupakan turunan dari operasi pasar yang digelar pemerintah pusat. Namun, Kabupaten Karawang juga berinisiatif mengadakan kegiatan serupa demi memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” jelas Isnian.
Ia menuturkan bahwa operasi pasar di Karawang sudah dimulai sejak 20 Maret 2025 dan direncanakan berlangsung hingga 29 Maret 2029. Dalam operasi ini, terdapat dua skema pasar, yaitu yang dikelola oleh pusat dan daerah. Operasi pasar yang dijalankan pusat menyediakan lima komoditas utama, sedangkan operasi pasar tingkat kabupaten memiliki variasi lebih banyak, termasuk tambahan komoditas seperti telur.
“Di 21 outlet yang tersebar di Karawang, satu titik berada di Alun-Alun Karawang dengan variasi produk lebih lengkap, seperti beras, telur, daging ayam, minyak goreng, dan sembako lainnya. Sementara di kecamatan, komoditas yang tersedia masih terbatas pada beras,” tambahnya.
Mekanisme pembelian dalam operasi pasar ini juga berbeda. Untuk pembelian beras, masyarakat diwajibkan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) agar dapat didata secara sistem.
Sementara itu, untuk komoditas lainnya, masyarakat dapat langsung membeli tanpa perlu menggunakan KTP. Isnian juga menegaskan bahwa harga yang ditawarkan dalam operasi pasar ini lebih murah dibanding harga pasar, sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Kegiatan ini berlangsung secara hybrid diikuti oleh 21 kantor cabang pembantu pos di setiap kecamatan.Diharapkan dengan adanya OPPM ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Hari Raya.