Presiden Jokowi didampingi sejumlah Menteri, saat melaksanakan Penianjauan Panen Raya Padi di Desa Cikarang Kecamatan Cilamaya Wetan Karawang Jabar

Pertanian di Karawang menjadi fokus perhatian Pemerintah Pusat, hal tersebut terbukti dengan adanya Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian  Andi Amran Sulaiman, Mensesneg Pratikno, Menteri Desa, Percepatan Daerah dan Transmigrasi Marwan Jafar, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Wakil Gubernur Jabar Dedy Mizwar dan Rektor Institur Pertanian Bogor (IPB) Hery Suhardiyanto,serta didampingi Plt. Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, pada Jumat (27/9) melaksanakan peninjauan Panen Raya Padi Varietas IPB 3S di Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.
Setelah melaksanakan peninjauan panen dengan mesin teknologi pertanian milik IPB, Presiden Jokowi lakukan konferensi pers, menurutnya upaya yang dilakukan Kementan Republik Indonesia dalam mendorong Insititusi Pendidikan di bidang Pertanian yakni IPB dan Pemerintah Daerah Karawang sebagai pemilik lahan pertanian yang dikenal sebagai daerah penghasil Pangan lima besar lingkup Nasional, untuk terus mengembangkan teknologi padi sehingga meningkatkan produksi yang dapat berdampak pada peningkatan cadangan pangan dan gairah petani untuk menanam padi, ini keseluruhannya patut untuk diapresiasi.
Presiden Jokowi  menekankan bila semuanya berpikir peningkatan produksi, maka lonjakan produksi padi akan besar. Sampai saat ini, Beliau tidak ingin ada impor beras dan belum memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan terkait impor beras walaupun banyak pihak yang mendesak untuk disegerakan mengeluarkan kebijakan impor beras tersebut.
Menurut Presiden Jokowi walaupun ada dampak El Nino semuanya dalam perhitunganm, kita harus punya cadangan yang betul-betul aman untuk semuanya, yang jelas stok beras saat ini di Bulog aman yakni 1,7 juta ton dan ditambah lagi produksi sampai November dan Desember 2015 sekitar 200 hingga 300 ribu ton.
Terakhir Jokowi pun menegaskan bahwa apabila pemerintahkan mengimpor beras, masyarakat pasti akan menolak dengan tegas. Impor beras dikhawatirkan dapat memukul harga beras lokal dan merugikan petani jika dilakukan tanpa perhitungan matang, demikian penjelasan Jokowi.
Keterangan tambahan dari Mentan RI Amran Sulaeman, Padi IPB 3S yang saat ini dipanen tersebut produktivitas ubinanya sebesar 13,4 ton per hektare (ha) Gabah Kering Panen (GKP) atau setara 9,4 ton per ha GKG. Produktivitas di Karawang sejauh ini sangat tinggi dan mampu diandalkan sebagai penghasil pangan terbanyak tingkat Nasional, untuk daerah-daerah lain penerapan Peraturan agar tidak terjadi alih fungsi lahan harus secara tegas, jadi upaya untuk alih fungsi lahan ke non pertanian bisa diminimalisir, Karawang sendiri sudah dalam proses membuat Perda tersebut menurut keterangan dari Plt Bupati Karawang dr Cellica Nurrachadiana ini patut dicontoh daerah lain.
Usai meninjau panen padi, Presiden Jokowi langsung mengunjungi desa lain di Karawang untuk mengecek pemanfaatan dana desa di Desa Pulo Kalapa, Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Karawang.

Tags Berita: