Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dan Sekda Kab. Karawang H. Teddy Rusfendi Sutisna, saat berfoto bersama dengan Anggota BNN Kabupaten Karawang pada Peringatan HANI Tahun 2016 Tingkat Kabupaten Karawang

Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), adalah  hari peringatan di mana masyarakat dunia melakukan perlawanan terhadap kejahatan luar biasa yang masih menjadi tantangan negara-negara di dunia termasuk di Indonesia. Di dalam negeri, jumlah pengguna narkoba terus meningkat. Pada tahun 2015 diperkirakan angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang dan angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba, setiap hari 49-50 orang generasi muda kita mati karena narkoba. Kerugian material diperkirakan kurang lebih Rp 63 Triliun yang mencakup kerugian akibat belanja narkoba, kerugian akibat biaya pengobatan, kerugian akibat barang-barang yang dicuri, dan kerugian akibat biaya rehabilitasi dan biaya-biaya yang lainnya.
Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar kegiatan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang diselenggarakan  di Plaza Pemkab pada Senin (27/6). Acara tersebut dipadukan dengan kegiatan Apel Pagi yang dipimpin oleh Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana serta dihadiri oleh Sekda Kab. Karawang H. Teddy Rusfendi Sutisna, para Asisten Daerah, Staf Ahli, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Karawang beserta jajarannya dan para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang.
Bupati Karawang dalam kesempatan tersebut membacakan sambutan tertulis dari Presiden Indonesia Joko Widodo yang menyampaikan, bahwa saat ini peredaran narkoba  sangat mengkhawatirkan, kejahatan luar biasa ini sudah merengkuh berbagai lapisan masyarakat. “Telah ditemukan anak di TK yang terkena narkoba, anak di SD juga ada yang terkena narkoba. dan tidak hanya di kota, di kampung, di desa. tidak hanya orang dewasa, remaja, anak-anak, dan bahkan tadi saya sampaikan yang di TK pun sudah dimasuki narkoba. Tidak hanya orang biasa tapi juga ada aparat, ada pejabat, dan ini yang seharusnya menjadi panutan juga terkena narkoba.”
“Semua itu harus dihentikan, harus di lawan, dan tidak bisa dibiarkan lagi. kita tegaskan perang melawan narkoba di Indonesia. Saya ingin ingatkan kepada kita semuanya di Kementerian, di Lembaga, di Aparat-aparat Hukum kita terutama di Polri. Tegaskan sekali lagi kepada seluruh Kapolda, jajaran Polda, kepada seluruh Kapolres, jajaran Polres, Polsek semuanya, kejar mereka, tangkap mereka, hajar mereka, hantam mereka. Kalau Undang Undang memperbolehkan, dor mereka. Ingat Bapak/Ibu sekalian, 40-50 generasi muda kita mati karena narkoba.”
Kemudian dr. Cellica juga menghimbau, bahwa setiap lapisan masyarakat haruslah berperan aktif dalam menumpas peredaran narkoba, karena saat ini telah banyak modus-modus yang digencarkan oleh para pengedar narkoba untuk mengelabui kita, mengelabui aparat hukum dan keamanan. Mereka sudah mulai memanfaatkan orang-orang yang tidak dicurigai– seperti anak-anak, wanita yang dimanfaatkan untuk menjadi kurir narkoba, dan adanya modus baru dalam penyelundupan narkoba ke dalam mainan anak, dalam kaki palsu, dan yang lain-lainnya.(@maya)

Tags Berita: