REFLEKSI 381 TAHUN KARAWANG :

BERSAMA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN DI BIDANG PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN EKONOMI KERAKYATAN MENUJU MASYARAKAT YANG SEJAHTERA”. 

 

Tak terasa sudah 381 tahun Kabupaten Karawang berdiri. Diawali dengan diserahkannya Pelat Kuning Kandang Sapi Gede oleh Ki Ranggagede kepada Astrawardana, serta lumbung berisi padi sebanyak lima takes lebih tiga belas jait kepada Ki Singaperbangsa untuk membangun basis pertahanan mataram di tahun 1633 Masehi, Kabupaten Karawang saat ini telah menjadi daerah yang berkembang menjadi salah satu basis perekenomian nasional.

Perkembangan Kabupaten Karawang di usianya yang ke-381 tahun salah satunya dapat terlihat dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang semakin meningkat. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Karawang di awal tahun 2014 dengan memperhitungkan kontribusi sektor migas diperkirakan mencapai angka 8,81 % dengan tingkat inflasi sebesar 8,87 %. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karawang mencapai 1,44 % persen dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai  2.230.641 jiwa.

Kondisi perekonomian rata-rata masyarakat Kabupaten Karawang yang cukup tinggi juga dapat terlihat dari kondisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita berlaku Kabupaten Karawang saat ini diperkirakan sebesar Rp. 35.585.400,- Jumlah tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 11,68 persen dibandingkan dengan PDRB perkapita di tahun sebelumnya yang berada pada nilai Rp. 31.863.087.

Di sisi lain, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Karawang ternyata turut menunjukkan pertumbuhan positif, yaitu berada pada angka 71,22, dengan komponen Angka Melek Huruf (AMH) sebesar 93,27 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) sebesar 7,54; Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 67,34; serta Indeks Daya Beli Perkapita sebesar Rp. 637.590. Kondisi tersebut tentunya cukup menggembirakan mengingat IPM merupakan salah satu indikator pemantau pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah, yang telah dipandang strategis oleh kaum akademisi sebagai indikator yang menunjukkan tingkat keberhasilan pembangunan yang bersifat non fisik.

Dalam konteks pembangunan daerah, Kabupaten Karawang pun menunjukkan adanya perkembangan yang cukup positif di berbagai bidang. Hal ini sejalan dengan penetapan visi Kabupaten Karawang, yang telah menjadi fondasi utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Melalui visi ”Karawang Sejahtera Berbasis Pembangunan Berkeadilan Dilandasi Iman dan Taqwa”, arah kebijakan umum daerah difokuskan kepada bidang-bidang yang menjadi prioritas pembangunan daerah.

Bidang pendidikan

Di bidang pendidikan, kebijakan pembangunan di Kabupaten Karawang dilaksanakan dengan 3 pilar kebijakan pendidikan nasional yaitu (1) pemerataan dan perluasan akses; (2) peningkatan mutu relevansi dan daya saing; serta (3) tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Hal ini antara lain dilaksanakan dengan :

(1) Pembangunan unit sekolah & rehabilitasi ruang kelas  sebanyak  1.239 lokal, yang terdiri dari sd/mi sebanyak 460  lokal, SMP/MTs sebanyak 598 lokal, dan SMA/MA/SMK sebanyak  181 lokal.

(2) Kualitas guru dan hasil didik ditindak lanjuti dengan peningkatan mutu didik dan hasil didik sebagai berikut : 

A. Angka lulus sekolah pada tahun 2013 sebanyak 99.357 siswa. Terdiri dari SD/MI sebanyak  44.692 siswa, smp/mts sebanyak 34.252 siswa dan SMA/SMK/MA sebanyak 20.413 siswa.

B. Persentase kelulusan  ujian dari SD/MI pada tahun 2013 sebesar 100 persen, SMP/MTs sebesar 100 persen, dan SMA/SMK/MA sebesar 99,99. Persen.

C. Persentase angka putus sekolah pada tahun 2013 untuk jenjang SD/MI sebesar  0,09 persen, SMP/MTs sebesar 0,4 persen dan SMA/SMK/MA sebesar 0,63 persen.

D. Persentase sekolah yang terakreditasi untuk tingkat sd/mi sebesar 92 persen, SMP/MTs sebesar 77,40 persen serta SMA 94,60 persen, SMK 85 persen dan MA sebesar 88,88 persen.

E. Jumlah guru pada tahun 2013 sebanyak 19.351 orang. Terdiri atas guru SD/MI sebanyak 10.579 orang, guru SMP/MTs sebanyak 4.737. Orang dan guru SMA/MA/SMK sebanyak 4.035 orang.

F. Jumlah guru yang telah berijazah S1 pada tahun 2013 sebanyak 14.776 guru, dan yang sudah tersertifikasi sebanyak 6.987 guru.

(3) Pada jenjang pendidikan non formal

A. Diselenggarakan paket belajar antara lain paket A setara SD sebanyak 1.630 warga belajar, paket B setara SMP sebanyak 4.771 warga belajar dan paket C setara SMA sebanyak 2.490 warga belajar.

B. Jumlah PKBM sebanyak 70 unit, jumlah PKBM yang mempunyai nomor lembaga sebanyak 47 unit, jumlah lembaga kursus dan pelatihan sebanyak 70 dan jumlah tutor sebanyak 553 orang.

Bidang kesehatan

Pada bidang kesehatan masyarakat, fokus pembangunan diarahkan pada upaya : (1). Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta (2). Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas. 

Hasil capaian kinerja kesehatan antara lain :

1. Penanganan pasien miskin pada tahun 2013  dengan sumber dana jamkesmas sebanyak 55.216 kunjungan pasien dengan biaya sebesar 48,092 milyar rupiah, sumber dana jamkesda (APBD Provinsi dan APBD Kabupaten) sebanyak 70.903 kunjungan pasien dengan biaya sebesar 52,997 milyar rupiah.

2. Jumlah desa siaga aktif sebanyak 309 desa, jumlah poskesdes aktif 116 poskesdes, jumlah posyandu purnama sebanyak 721 posyandu dan jumlah posyandu mandiri sebanyak 84 posyandu. Sedangkan sarana kesehatan antara lain, RSUD Kabupaten 1 unit, rumah sakit swasta 16 unit, puskesmas sebanyak 50 unit, pusling (kendaraan operasional) sebanyak 111 unit, poned 28 unit, posyandu 2.233 unit, rumah bersalin 38 unit, apotik 246 unit, balai pengobatan mata 1 unit, balai pengobatan khusus 8 unit, balai pengobatan umum 449 unit, balai pengobatan perusahaan 44 unit, serta gudang farmasi 1 unit.

3. Keberadaan sarana prasarana turut didukung tenaga kesehatan antara lain, dokter umum 889 orang, dokter spesialis 160 orang, dokter gigi 108 orang, perawat 1.600 orang, bidan 1.086 orang. 

4. Kondisi akseptor KB dan penduduk Kabupaten Karawang, antara lain :

a. Peserta akseptor KB baru berjumlah 95.030 orang.

b. Peserta akseptor KB aktif berjumlah 392.328 orang.

c. Pengendalian jumlah penduduk tersebut juga tampak dari laju pertumbuhan penduduk, yaitu sebesar 1,44 persen.

d. Jumlah penduduk di kabupaten karawang relatif stabil, yaitu sebanyak 2.230.641. Jiwa.

Bidang ekonomi kerakyatan

Pengembangan ekonomi kerakyatan merupakan bidang yang paling berat untuk dapat mendongkrak hasil pembangunan. Bidang ini berkaitan dengan : (1) pembangunan sektor pertanian dalam rangka meningkatkan pendapatan dan nilai tambah serta menjaga ketahanan pangan dengan sistem agribisnis; (2) peningkatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi; dan (3) peningkatan kegiatan produksi sektor-sektor perekonomian daerah yang berbasis sumberdaya lokal. Capaian kinerja dari upaya pengembangan ekonomi yang telah dilaksanakan tersebut diantaranya dapat terlihat melalui : 

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi yang cukup stabil, yaitu sebesar 8,81 persen.

2. Peningkatan PDRB per kapita atas dasar harga konstan, menjadi 12.359.990 rupiah.

3. Peningkatan PDRB atas dasar harga konstan, menjadi 27.570.701 juta rupiah.

4. Kemampuan daya beli masyarakat yang didekati dengan kebutuhan standar minimal untuk dapat hidup layak (purchasing power parity-ppp) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu sebesar 637,59 per kapita.

5. Peningkatan ketahanan pangan, daya saing, diversifikasi, produktivitas, dan nilai tambah produk pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan adalah sebagai berikut :

a. Luas panen padi sawah seluas 195.929 hektar.

b. Produksi padi sawah sebesar 1.481.466 ton Gabah Kering Panen (GKP). 

c. Produktivitas padi sawah meningkat nyata, yaitu sebesar 75,61 kuintal per hektar.

d. Luas panen padi gogo seluas 3.338 hektar.

e. Produksi padi gogo sebesar 11.400 ton gkp. 

f. Produktivitas padi gogo sebesar 34,15 kuintal per hektar.

g. Produksi palawija sebesar 12.970 ton.

h. Produktivitas palawija sebesar 48,59 kuintal per hektar.

i. Jamur merang dengan jumlah kubung 2.349 unit berproduksi 5.403 ton dengan  produktivitas 2,30 kuintal per kubung per panen.

j. Potensi produksi di sektor perikanan cukup menggembirakan baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkap.  Pada tahun 2013 produksi perikanan tangkap sebesar 8.751,99 ton, sedangkan  produksi perikanan budidaya sebesar 39.852,68 ton dan produk olahan hasil perikanan seperti pindang sebesar 28.119 ton, ikan asin sebesar 3.571,20 ton, terasi sebesar 282,96 ton, mini plan (rajungan) sebesar 392,70 ton dan krupuk sebesar 1.140 ton.

k. Potensi produksi di sektor peternakan digambarkan dalam data daging, telur dan susu yang dihasilkan, dimana produksi daging di Kabupaten Karawang pada tahun 2013 sebesar 9.325,35 ton, produksi telur sebesar 4.163  ton, sedangkan produksi susu sebesar 50 ton.

l. Jumlah populasi ternak besar sebanyak 11.092 ekor, ternak kecil 3.762.101 ekor dan unggas sebanyak 14.410.439 ekor.

6. Peningkatan kegiatan sektor - sektor perekonomian daerah yang berbasis sumber daya lokal diantaranya adalah pada sektor pariwisata. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Kabupaten Karawang pada tahun 2013 sebanyak 419.628 orang, dan jumlah keikutsertaan dalam pameran pariwisata sebanyak 6 kali.

7. Pengembangan industri di Kabupaten Karawang yang diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan daya saing produksi.  Sektor industri masih didominasi oleh industri kecil formal dan non formal disusul industri menengah besar. Jumlah pma di kabupaten karawang sebanyak 511 unit, PMDN sebanyak 226 unit non fasilitas sebanyak  217 unit, dan industri kecil sebanyak 9.025 unit.

8. Total realisasi investasi PMA dan PMDN di Kabupaten Karawang mencapai Rp. 40,924 trilyun, yang terdiri atas realisasi investasi PMA sebesar Rp. 36,272 trilyun dan realisasi investasi PMDN sebesar Rp. 4,652 trilyun. Sehingga Kabupaten Karawang ditetapkan sebagai peringkat ketiga dalam kontribusinya terhadap investasi di Provinsi Jawa Barat.

9. Total penyerapan tenaga kerja PMA dan PMDN di Kabupaten Karawang sebanyak 98.523 orang,  yang terdiri atas tenaga kerja indonesia sebanyak 97.736 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 787 orang. 

10. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah lewat lembaga koperasi. Dengan realisasi kinerja yaitu jumlah wirausaha yang berdaya saing sebanyak 9.650 wirausaha, jumlah kualitas kelembagaan KUMKM yang telah terstandarisasi, terakreditasi dan tersertifikasi sebanyak 455 unit, jumlah koperasi aktif di Kabupaten Karawang pada hingga akhir tahun 2013 sebanyak 997 unit, dengan volume usaha mencapai Rp. 133,103 milyar.

Bidang infrastruktur

Pembangunan infrastruktur wilayah berkaitan dengan : (1). Peningkatan prasarana jalan, jembatan dan drainase; (2). Peningkatan kualitas fisik prasarana penunjang pertanian; dan (3). Ketertiban, keamanan, kenyamanan transportasi jalan. Hal tersebut pada dilaksanakan melalui : Peningkatan jalan kabupaten sepanjang 331,14 km, Peningkatan jembatan kabupaten sepanjang 0,030 km, Pembangunan jembatan kabupaten 0,772 km, Jumlah pembangunan jembatan/fly over/underpass baru 24 unit, Jumlah peningkatan jembatan/fly over/underpass 3 unit, Panjang jalan penghubung pusat pengembangan wilayah 39,16 km, Jumlah jembatan penghubung lokasi strategis 5 unit, Jumlah pemeliharaan jembatan 26 unit, Pembangunan drainase/gorong 4,000 km, Pembangunan turap/talud/bronjong 13,500 km, Rehabilitasi/pemeliharaan periodik jalan 18,87 km, Rehabilitasi/pemeliharaan rutin jalan 75,40 km, Rehabilitasi/pemeliharaan periodik jembatan/fly over/underpass 0,190 km, Rehabilitasi jaringan irigasi 14,000 km, Pemeliharaan jaringan irigasi 17,300 km, Normalisasi saluran pembuang 15,00 km, Pembangunan pengamanan daerah pantai 0,400 km, Pembangunan jalan poros desa 81,76 km, Jumlah sambungan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah 2.000 SR, Pembangunan jalan lingkungan 3.041 km, Peningkatan jalan lingkungan 120,626 km, Pembangunan mck umum 39 unit, Rehabilitasi rumah tidak layak huni 670 unit, Pembangunan dan rehab kantor-kantor pemerintah 4 unit, Sarana pendidikan yang dibangun 23 unit, Kantor desa yang dibangun 2 unit.

Penghargaan-Penghargaan

Disamping berbagai capaian hasil pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya tersebut, Kabupaten Karawang di usianya yang ke-381 tahun turut menambah koleksi raihan penghargaan di berbagai bidang. Penghargaan-penghargaan tersebut antara lain Rekor MURI tari tradisional jaipong oleh 10.000 anak PAUD Se-Kabupaten Karawang Tingkat Nasional, Juara I PTK Bahasa Inggris Tingkat Nasional, Juara I senam ceria Taman Kanak-Kanak Tingkat Nasional, Juara I Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional, Juara ke-5 Debat Bahasa Inggris jenjang SMA Tingkat Nasional, Juara Judo Tingkat Nasional dan Sea Games, Juara I  Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara I Stand Pameran Terinovatif (HAI) Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara I Stand Terinovatif Pameran Kursus Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara I Tata Rias Sanggul Modern Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara I Taman Kanak-Kanak Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara ke-3 Guru SMP berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara ke-3 Debat Bahasa Inggris jenjang SMA Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara-3 Apresiasi Penilik Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara ke-4 Guru SMK berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara ke-6 pengawas SMA berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara Harapan II Tata Rias Pengantin Sunda Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara III Lomba Desa P2WKSS Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara II Lomba Duta Remaja Tingkat Provinsi Jawa Barat a.n. Rizky, Mahasiswa Unsika, Juara II Lomba Lagu Rap Genre Tingkat Provinsi Jawa Barat, a.n. Kelompok Pik-remaja kreasi Kecamatan Telukjambe Timur, Juara II kegiatan Kesatuan Gerak KB-PKK-Kesehatan Tingkat Provinsi Jawa Barat, Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Juara III kegiatan lomba 10 program PKK Tingkat Provinsi Jawa Barat, Desa Kalibuaya Kecamatan Telagasari, LK3 Terbaik Se-Indonesia, Sekretaris Jenderal TKSK Tingkat Nasional, Juara ke II Karya Tulis Tingkat Nasional Pendamping PKH, Operator Workshop Terbaik Tingkat Nasional, Stand terbaik Se-Jawa Barat (cooperative fair ke-10) di Bandung pada tanggal 25 Juni 2013, Juara pertama PPK Sampoerna Award Tingkat Nasional UMKM Boneka dalam kategori usaha berkembang kelompok non makanan dan minuman di Surabaya pada tanggal 30 september 2013, Sertifikat ISO dari SGS untuk 6 jenis izin (SIUP, TDP, TDG, TDI, Izin Perpanjangan HO dan Izin Trayek), Sumbangan Investasi Terbesar Se-Jawa Barat setelah Kota Bandung dan Cirebon, Peringkat ke-3 PTSP Se-Jawa Barat setelah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor, Penghargaan Tingkat Provinsi : Juara Umum Invitasi Olahraga Tradisional Provinsi, Penghargaan Tingkat Provinsi : Juara Umum POPWILDA wilayah II Purwakarta, Penghargaan Tingkat Nasional dan Sea Games : Juara Judo Siswa SMAN 3 dan SMAN 4 Karawang, Juara Harapan 3 (Tiga) Lomba Bercerita SD Tingkat Provinsi Jawa Barat, Penghargaan dari Menteri Pertanian untuk produk pertanian berdaya saing tahun 2013 kepada UD Telur Asin “Surya Abadi”, Desa Tunggak Jati, Kecamatan Karawang Barat, Juara I Bidang Inovasi Teknologi Pengendalian OPT Tingkat Provinsi Jawa Barat (atas nama H. Akom, Gapoktan Dewi Sri, Desa Cariumulya Kecamatan Telagasari), Juara Harapan I  Hari Krida Pertanian Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara Harapan III Mojang Tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara fotogenic/kewes Mojang Jajaka Tingkat Provinsi Jawa Barat, Adibakti Mina Bahari (penghargaan kepada Bupati Karawang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI).

Sedangkan khusus untuk tahun 2014 saja, Kabupaten Karawang telah berhasil mencuri perhatian pada Lomba Kecamatan Tingkat Provinsi Tahun 2014, yakni Kecamatan Karawang Timur yang berhasil meraih Peringkat II serta Lomba Kelurahan yakni Kelurahan Palumbonsari meraih peringkat Terbaik I, Kelurahan Adiarsa Timur meraih peringkat Terbaik II dan Kelurahan Karawang Kulon meraih peringkat Terbaik III. 

Berbagai capaian dan keberhasilan tersebut tentunya hanya dapat dicapai oleh adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Karawang. Namun demikian, berbagai capaian dan keberhasilan tersebut masih perlu ditingkatkan kembali, dan sekaligus akan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Karawang dalam menghadapi permasalahan yang lebih kompleks di masa yang akan datang. Terlebih berbagai capaian dan keberhasilan tersebut bukanlah merupakan tujuan utama, karena hasil akhir yang diharapkan adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Karawang yang maju, sejahtera, dan bermartabat.

Tags Berita: