Wakil Bupati Karawang H. Ahmad Zamakhsyari saat menyambut kedatangan masyarakat petani pengungsi konflik agrarian dengan PT. Pertiwi Lestari di Rumah Dinas Bupati Karawang (RDB) 

Wakil Bupati Karawang H. Ahmad Zamakhsyari dengan didampingi Asisten Daerah I Pemerintahan Samsuri, dan Kepala Dinas Sosial Setya Dharma, menyambut kedatangan masyarakat petani pengungsi konflik agrarian dengan PT. Pertiwi Lestari dari tiga desa yaitu Desa Margakaya, Desa Mergamulya dan Desa Wanajaya , Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, di Rumah Dinas Bupati Karawang (RDB) - Sabtu malam (6/5).

Sebanyak 267 Kepala Keluarga tiba di RDB sekitar pukul 19.00 WIB dan akan tinggal untuk sementara di sana sampai proses pengembalian apa yang menjadi hak-hak mereka berupa administrasi pengurusan lahan dan rumah yang diberikan oleh pemerintah pusat seluas 30 Ha selesai. 

Biaya hidup mereka sehari-hari nanti akan ditanggung oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia,  sesuai dengan janji yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa dalam waktu tiga puluh hari permasalahan konflik agraria ini akan diselesaikan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Wakil Bupati berharap permasalahan para pengungsi ini segera dapat diselesaikan  dan mereka dapat kembali menjalani kehidupan mereka dengan baik kembali.

"Nanti kita akan buatkan dapur umum, dan alhamdulillah, Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial juga sudah siapkan sebanyak 40 buah kasur beserta selimut, dan MCK untuk mereka,"ujarnya.

Dijelaskan oleh Wakil Bupati Karawang, bahwa kepulangan para warga pengungsi ini dengan membawa hasil yang saling memuaskan banyak pihak. Dimana mereka ini nantinya akan dikembalikan lagi lahan garapannya dan diberikan rumah untuk mereka, sesuai dengan apa yang menjadi tuntutan mereka ke Jakarta.

"Ya, setelah kita diskusikan bersama, antara kami Pemerintah Daerah bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil dan Kementerian Sosial Khofifah Indar Parawansa, beberapa waktu lalu,  insya allah dalam waktu tiga puluh hari mereka akan mendapatkan kembali apa yang menjadi hak - hak mereka,"jelasnya.

Kemudian Wakil Bupati menambahkan, bahwa penerima lahan dan rumah ini nantinya adalah warga masyarakat tiga desa diluar yang sudah merima tali asih kerohiman. Dan lahan yang diberikan adalah lahan kehutanan milik Kementerian Perhutani. Di luar lahan yang bersengketa yaitu PT. Pertiwi Lestari.

Seperti diketahui, Konflik agraria yang terjadi sejak tahun 2013 antara PT Pertiwi Lestari (PT. PL), Perum Perhutani, dan Legiun Veteran Republik Indonesia serta melibatkan para petani di tiga desa, tak juga kunjung usai.

Hingga akhirnya, para masyarakat petani dari tiga desa yang telah terusir dari tempat tinggal dan lahan yang sudah puluhan tahun mereka tinggali dan mereka garap tersebut, serta harus hidup terkatung - katung dalam pengungsian, mengadukan nasib mereka kepada Presiden Jokowi.

Lima orang petani Telukjambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat melakukan aksi kubur diri di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 25 April 2017. Aksi itu dilakukan untuk meminta Presiden Joko Widodo turun tangan langsung menyelesaikan persoalan agraria  di Kecamatan Teluk Jambe yang mereka hadapi. (Nna)