Tim dari BPBD Kabupaten Karawang, saat meninjau lokasi daerah yang rawan banjir di Kabupaten Karawang

Hujan sudah mulai turun di beberapa titik di Kabupaten Karawang, artinya bencana banjir juga potensi terjadi di titik yang rawan banjir, setelah terjadi bencana kekeringan saat musim kemarau yang berbulan bulan telah dilalui, Pemerintah Kabupaten Karawang mulai mengantisipasi datangnya bencana banjir di beberapa titik. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang  Pemerintah Kabupaten Karawang meninjau langsung ketitik-titik rawan banjir tersebut dan menurut hasil peninjauan langsung yang dikomandoi langsung oleh Asip Suhendar pucuk pimpinan di BPBD Karawang, merilis data titik daerah rawan banjir. Menurutnya “terdapat 13 Kecamatan Rawan Banjir dari 30 Kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang, namun tidak menutup kemungkinan dari 13 Kecamatan yang dinyatakan bisa lebih. Untuk meminimalisir bencana banjir tersebut, Pemkab melalui BPBD telah mengantisipasi dan koordinasi dengan Dinas Bina Marga Pengairan, BBWS, seluruh instansi terkait untuk lakukan perbaikan infrastruktur kali, sungai di normalisasi, tanggul dipertinggi dan dipertebal guna mencegah terjadinya banjir serta meluapnya air”, demikian dalam paparannya pada kesempatan brifing staf rutin dihadapan Sekda Kab. Karawang dan para Kepala OPD dan Camat se Kabupaten Karawang pada awal pekan lalu.
Lebih lanjut Asip juga menjelaskan titik-titik tersebut secara detil yakni Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Telukjambe Timur, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Cibuaya, Kecamatan Batujaya, Kecamatan Pakis Jaya, Kecamatan Cilebar, Kecamatan Tempuran, Kecamatan Cilamaya Wetan, dan Cilamaya Kulon.

Untuk Kecamatan Lemahabang, Kecamatan Telagasari, Kecamatan Banyusari serta Kecamatan Jatisari pun sebetulnya termasuk, namun itu hanya dalam batas potensi daerah yang terkena imbas dari Kecamatan Cilamaya Wetan dan Kulon saja, intensitas hujan yang sering mungkin akan terjadi di Media Januari hingga Maret, untuk Bulan November ini ialah transisi musim kemarau ke musim hujan (Pancaroba) selain banjir maka ada potensi angin kencang pada prakiraan yang kami deteksi. Mengenai kesiapan personil kami ada 30 personil satgas yang disiapkan, lalu mengenai sarana prasarana ada dan tersedia, baik yang ada di Dinas Sosial ataupun yang ada di BPBD. karena BPBD di Kabupaten Karawang belum satu tahun operasinya namun kami akan maksimal bekerja. Kemudian sesuai arahan dari Plt. Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana, terus BPBD lakukan. Pada prinsipnya dari tahun ke tahun potensi bencana di Kabupaten Karawang semakin menurun, pada hakekatnya betul Allah SWT yang memberikan cobaan bencana di suatu daerah, namun antisipasi kami atau syareat yang Pemkab lakukan seperti perbaikan drainase, tanggul normalisasi sungai sudah maksimal, sekarang kita berdo'a saja kejadian bencana di Kabupaten Karawang tidak terjadi sebegitu parah namun juga himbauan juga dilayangkan, pesannya yakni seluruhnya tergantung dari masyarakat, tingkatkan gotong-royong perbaikan saluran dan tidak membuang sembarangan yang membuat saluran tersumbat itu salah satu contoh yang urgent untuk dilakukan.