Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang  H. Teddy Rusfendi Sutisna, dalam Kegiatan Rapat Koordinasi Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat dan Program UKS Dengan Lintas Sektoral dan Lintas Program

Rapat Koordinasi Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat dan Program UKS Dengan Lintas Sektoral dan Lintas Program yang digelar di Hotel Swiss Bel Inn pada hari Kamis (20/7/2017). Bahwa di Kabupaten Karawang tercatat hampir di setiap Kecamatan terdapat balita yang mengalami gizi buruk. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang sepanjang tahun 2016 ada sekitar 270 orang balita penderita gizi buruk sangat kurus dengan jumlah penderita tertinggi berasal dari Kecamatan Pedes. Dan dari hasil rekapitulasi tersebut hanya ada lima Kecamatan di Tahun 2016 yang bebas dari gizi buruk diantaranya Kecamatan Pangkalan, Ciampel, Telukjambe Barat, Tempuran dan Pakisjaya. 

Oleh karenanya untuk meminimalisir terjadinya gizi buruk pada balita di Tahun 2017 ini di mana dari data sementara sudah terdata sekitar 97 orang balita yang menderita gizi buruk sangat kurus dari berbagai Kecamatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang terus melakukan sejumlah upaya. Diantaranya adalah mendirikan pos pemulihan gizi dan klinik rawat jalan serta pemberian makanan tambahan. Selain itu Dinas Kesehatan juga melakukan penanggulangan gizi berbasis masyarakat di beberapa Puskesmas.  Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Yuska Yasin.

Menurutnya, berdasarkan data yang ada, masalah gizi buruk masih sangat perlu mendapatkan perhatian serius dari setiap instansi terkait. Sebab 70 persen penanganan masalah gizi memerlukan dukungan baik itu dari lintas sektoral, lintas program dan juga dukungan masyarakat.

Dikatakannya, agar penanganan kasus gizi tersebut dapat berjalan efektif dan optimal, maka dukungan lintas sektoral amat diperlukan. Dimana instansi terkait dapat memberikan masukan bagi peningkatan kinerja pelayanan gizi untuk dipadu serasikan dalam mendukung program yang ada.

"Harapannya kepada semua Organisasi Perangkat Daerah, para Camat dan Tim Penggerak PKK lintas program dan lintas sektoral dapat terus bersama-sama bersinergi memperbaiki nilai gizi, dan Dinas Kesehatan sendiri paling utama adalah memperbaiki gejala-gejala penyertanya," jelasnya.

Sementara itu Sekda Kab. Karawang  H. Teddy Rusfendi Sutisna menyampaikan, bahwa ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan terkait pentingnya investasi perbaikan status gizi yang harus dianggap sebagai sebuah investasi cerdas yang diharapkan dapat membantu memutus lingkaran kemiskinan dan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Negara, 2 hingga 3 persen per Tahun.

Dirinya juga menambahkan, bahwa penting untuk mengakhiri kekurangan gizi (malnutrisi) melalui program lintas sektoral yaitu melalui pemberdayaan wanita, pendidikan, perlindungan sosial, pertanian dan sistem pangan, kesehatan, yang semuanya bermuara pada peningkatan status gizi masyarakat.

"gizi ini tidak hanya berbicara pada satu sektor saja, namun seluruh sektor terkait dan yang memiliki peran paling penting adalah Dinas  Ketahanan Pangan dan Peran Satpol PP sebagai pengawas yang juga dinilai sangat penting di mana mereka bertugas untuk mengawasi makanan yang menggunakan zat zat pewarna," jelasnya.

Selanjutnya Sekda, menginformasikan tentang gizi tidak hanya berbicara soal makanan saja, akan tetapi nilai kesehatan dari makanan tersebut dan kesehatan bagaimana cara memakannya. 

"Karenanya, pola makan dikeluarga pun harus terus di jaga, dan kita juga harus selalu satu komitmen untuk dapat meningkatkan gizi keluarga dan peningkatan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)," pungkasnya. (Nna).