Pemerintah Kabupaten Karawang menghadirkan Toko Tani Indonesia Center (TTIC)

KARAWANG,- Guna memangkas rantai distribusi pangan ke masyarakat, Pemerintah Kabupaten Karawang menghadirkan Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Toko ini diklaim dapat memberikan keuntungan bagi petani dan masyarakat dalam memperoleh bahan pangan berkualitas dengan harga murah.
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Karawang, Kadarisman mengaku optimis dengan  hadirnya TTIC Karawang dapat membantu petani memasarkan produknya dan konsumen dapat memperoleh komoditas pangan berkualitas dengan harga lebih murah ketimbang diluar TTIC.
"TTIC juga dapat mencegah kerawanan pangan di Karawang. Karena beberapa komoditas yang dijual di TTIC merupakan hasil petani Karawang," ungkap Kadarisman ditemui di TTIC Karawang, Jalan Bypass-Tanjungpura, Tanjungmekar, Karawang Barat,  Rabu (11/4/2018).
Kadarisman menyebut, harga komoditas di TTIC lebih terjangkau ketimbang di toko lain atau pasaran lantaran langsung dibeli dari 35 gabungan kelompok tani (gapoktan) yang tergabung dalam Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM).
"Gapoktan/LUPM tersebut diberi bantuan Rp 160 juta. Misalnya Rp 100 juta untuk pembelian gabah dan Rp 60 juta untuk operasional. Hanya saja, masing-masing Gapoktan tersebut berkewajiban menjual 38 ton beras ke TTIC, dengan rincian 10 ton ke TTIC Jabodetabek, 5 ton ke TTIC Bandung (Provinsi Jabar) dan 23 ton ke TTIC Karawang," ungkapnya. 
Kadarisman mengungkapkan, saat ini harga beras medium di TTIC Karawang ialah Rp 8.800 per kilogram. Sementara TTIC membeli dari Gapoktan sebesar Rp 8.500.  Komoditas lain yang dijual TTIC antara lain kentang seharga Rp 14.000 per kilogram, bawang merah (non organik) Rp 24.000 per kilogram, bawang bombay Rp 18.000 per kilogram dan minyak goreng kunci mas dua liter Rp 23.000.
Sedangkan komoditas organik asli  petani Karawang, seperti bawang merah organik  seharga   Rp 35.000 per kilogram, dan beras organik seharga Rp 25.000 per kilogram. "Beras organik ini tanpa residu, karena pupuknya organik dan tanpa tambahan pestisida," ujarnya.
Ke depan pihaknya akan menambah jenis komoditas dengan  menjajakan 14 bahan pangan, bekerjasama dengan sejumlah pihak. Pada Desember 2018 mendatang, pihaknya juga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Saat ini kami bekerja sama dengan TTIC Jakarta, Indoguna dan Bulog. Ke depan kami akan tambah hingga 14 bahan pangan, seperti daging sapi dan ikan," imbuhnya.
Pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi untuk menggandeng mitra Karawang, seperti pengolahan pindang di Cilamaya.
Kadarisman menyebut, di Karawang terdapat sekitar 70 Toko Tani Indonesia (TTI) yang tersebar di berbagai wilayah. Bahkan enam di antaranya sudah tergabung dalam e-commerce TTI. 
"Namun, baru tiga yang sudah transaksi.  Jika mereka (TTI) kedapatan menjual di atas harga yang kami tentukan, maka kontrak TTI-nya bisa dicabut," tutupnya. (diskominfo)