Bupati Karawang Hadiri Kegiatan Temu Penyuluh Pertanian,Perikanan Dan Kehutanan Tahun 2014
Bupati Karawang Hadiri Kegiatan Temu Penyuluh Pertanian,Perikanan Dan Kehutanan Tahun 2014

Sektor Pertanian termasuk didalamnya Perikanan dan Kehutanan memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam Pembangunan Daerah dan Nasional. Peranan Sektor Pertanian bukan saja memberikan andil terhadap Ketahanan Pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian secara menyeluruh, baik menyangkut pendapatan Petani itu sendiri, pendapatan daerah, kesempatan kerja, serta penyediaan bahan baku industry.

Berkaitan hal tersebut diatas, Bupati Karawang H. Ade Swara hadiri kegiatan temu Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Propinsi Jawa Barat yang dilaksanakan disebuah Rumah Makan dibilangan Karawang Barat, Rabu (19/2). Hadir pula dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan serta diikuti oleh Penyuluh dari Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Bekasi, Indramayu, Kota Bandung, Kota Cimahi serta Kota Bekasi.

Dalam sambutan  Bupati menyampaikan, bahwa pembangunan bidang pertanian merupakan salah satu prioritas utama yang dilaksanakan di Kabupaten Karawang, hal ini telah kami lakukan melalui beberapa program, baik bersifat lokal Kabupaten, maupun melalui program-program yang berasal dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Dalam hal ini, berdasarkan potensi yang ada maka pembangunan pertanian di Kabupaten Karawang  dititikberatkan pada Sub Sektor Tanaman Pangan (Padi dan Palawija), Hortikultura, Perikanan serta Peternakan” tuturnya.

Lanjutnya, penitikberatan pembangunan pertanian sebagaimana tersebut di atas tidak terlepas dari potensi lahan pertanian yang kami miliki, yakni luas baku lahan sawah mencapai 97.529 hektar yang terdiri dari lahan pengairan teknis 85.513 hektar, pengairan setengah teknis 4.009 hektar, pengairan sederhana 3.620 hektar dan tadah hujan mencapai 3.952 hektar yang kesemuanya merupakan penunjang Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat dan Nasional.

Lebih lanjut Bupati menyampaikan,  bencana alam banjir, kekeringan, serangan hama penyakit tanaman dan alih fungsi lahan di Kabupaten Karawang setiap tahunnya menjadi kekhawatiran yang dapat mengancam program peningkatan Ketahanan Pangan, khususnya Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN), oleh karena itu, pembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan memperluas lapangan kerja khususnya di pedesaan. Dalam hal ini peran sektor pertanian harus ditingkatkan melalui peningkatan SDM yang berkualitas agar mampu membangun usaha dari hulu sampaik hilir dan berdaya saing tinggi” imbuhnya.

Namun demikian Bupati menambahkan,  perlu kami sampaikan bahwa dari Musim Tanam/MT Rendeng 2013/2014 seluas 67.154 hektar, dan jumlah areal sawah akibat bencana banjir seluas 30.756 hektar, adapun yang gagal panen dan gagal tanam akibat bencana tersebut seluas 21.277 hektar, terdiri dari gagal tanam seluas 14.598 hektar serta gagal panen seluas 6.679 hektar” ungkapnya.

Menurut Bupati, terkait dengan permasalahan banjir tersebut, Pemerintah Kabupaten Karawang berupaya mengoptimalkan peran Penyuluh Pertanian antara lain dengan mendata luas tanaman padi yang gagal tanam/gagal panen akibat banjir, koordinasi dengan aparat terkait untuk melaksanakan sosialisasi pemeliharaan tanaman yang selamat (tidak mati) akibat banjir dengan anjuran agar kelompok tani melakukan penyemprotan tanaman dengan air yang dicampur dengan pestisida/pupuk pelengkap cair, gerakan semai ulang dan tanam ulang dengan umur bibit muda ( + 10 hari setelah sebar) serta gerakan perbaikan saluran air (tersier, quarter).

Terakhir Bupati menyampaikan, pengalaman menunjukkan bahwa Penyuluhan Pertanian sebagai bagian dari sistem Pembangunan Pertanian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang mempunyai kedudukan yang sangat strategis dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan pada pencapaian berbagai program pembangunan pertanian. Hal ini, karena melalui kegiatan penyuluhan pertanian, para petani dan keluarganya dikembangkan kemampuan dan kemandirian agar mereka mampu mengelola usaha taninya secara produktif, efektif dan efisien usaha. oleh karena itu, peningkatan kemampuan penyuluh pertanian dalam mengidentifikasi kebutuhan dan potensi petani dan pelaku agribisnis lainnya menjadi penting” tegasnya. (@opa)